<data:blog.pageTitle/>

This Page

has moved to a new address:

https://aslisunda.com

Sorry for the inconvenienceā€¦

Redirection provided by Blogger to WordPress Migration Service
Tampolong: Mengatasi bintik merah pada Bayi

Selasa, 30 Desember 2014

Mengatasi bintik merah pada Bayi



Mungkin bagi pembaca ada sebagian yang masih Bujangan dan Gadis, tapi bagi sebagian pembaca ada juga yang sudah punya anak bahkan cucu mungkin, nah ini share saja berbagi pengalaman sesama pembaca, mudah-mudahan bermanfaat bagi ibu-ibu yang baru dan ibu ibu yang mendekati expired (dah berhenti beranak), hehe... 

Awal mula saya tulis coetan ini adalah pengalaman saya yang baru pertama kali punya anak. Berawal ketika terlihat di seputaran ketiaknya ada bintik merah seperti biang keringat,. pertamanya saya acuhkan. tiga hari gak kunjung hilang, malahan semakin bertambah banyak dan ada benjolan berwarna hitam di sekitar bintik-bintik merah tersebut. 

saya kira hanya biang keringat yang kalau kata orang sunda mah enog kesang (telur keringart-red), hehe... karena tiga hari gak sembuh maka saya punya nisiatif membuat tamba, (obat-red) atau orang sini menyebutnya Cebor/Panyebor. tiga hari berlalu setelah membuat panyebor (air doa buat mandi) tersebut bintik nya gak kunjung hilang, malah bertambah ke bagian dagu. 
Akhirnya kita berangkat ke dokter, berangkat jam 16.00 WIB ternyata dokter bau ada jam 17.00WIB, padahal waktu di plang nya jam 16.00 WIB, apa mungkin saya yang salah apa mungkin memang dokternya yang terlambat wallahu a'lam....
Akhirnya nama anak saya di panggiltepat Pukul 18 kurang seuluh menit, hehe.. masuklah ke ruangan dokter. diagnosa dan diagnosa maka divonis lah bahwa anak saya kena kuman yang saya lupa nama kumannya, duh prolognya panjang banget jadi cuhat segala. 
Nah kenali dan waspadai gejala-gejala bintik-bntik merah seperti biang keringat pada anak. 
berikut jenis-jenis dan penanganannnya : 

Di antara berbagai gangguan kulit, ada lima masalah kulit yang umumnya terjadi pada kulit si buah hati, yakni Eksim susu atau dermatitis atopik, sarap atau dermatitis seboroik, dermatitis popok dan infeksi bakteri.

1. Eksim susu/ Dermatitis atopik

Gangguan kulit ini berupa radang kronik berulang, gatal, hipersensitif dan merupakan faktor genetik. Gangguan ini paling banyak diderita bayi sebelum usia lima tahun.

Menurut Spesialis kulit Dr Titi Lestari Sugito SpKK(K), penyebab dermatitis atopik masih belum diketahui secara pasti. Faktor pemicunya diduga berasal dari dalam seperti genetik, kimiawi dan imunologi ataupun dari luar seperti lingkungan dan alergen.

Solusi: Penanganan dermatitis atopik dilakukan dengan menurunkan gejala dan mencegah kekambuhan. "Perawatan dan kebersihan kulit sangat penting. Biasanya dermatitis atopik ditandai dengan kulit yang lebih kering. Orangtua harus selalu menjaga kelembaban kulit," katanya pada Talkshow Parents and Johnson Baby di Epicentrum Walk, Sabtu, 7 Agustus 2010.

2. Dermatitis Seboroik

Gangguan kulit ini banyak dialami bayi berusia 4-6 minggu. Tanda-tandanya diantaranya kulit bersisik, merah dan berminyak terutama di bagian kepala, muka, telinga, dada dan daerah lipatan. "Penyebabnya belum diketahui. Dan biasanya semakin membaik seiring bertambahnya usia bayi."

Solusi: Dr Titi menyarankan menghilangkan kerak dengan emolien/minyak, keratolitik atau sampo yang sesuai. Selain itu, penggunaan krim diperlukan untuk menurunkan kemerahan dan gatal.

3. Dermatitis Popok/ Diaper Rush/ Eksim popok

Biasanya eksim popok terjadi pada area yang tertutup popok. Penyebabnya karena pemakaian popok yang salah, kurang bersih saat bayi buang air besar atau kecil, gesekan dengan popok dan kulit lembab. "Separuh bayi laki-laki dan perempuan usia beberapa minggu hingga 18 bulan pernah mengalaminya, tetapi ruam popok paling banyak diderita bayi usia 6-9 bulan."

Solusi: Dr Titi menyarankan untuk mencegah ruam popok, gantilah popok segera setelah si bayi buang air besar, dan bersihkan kulit dan lipatan seksama setelah bayi buang air. Bila buang air besar, bersihkan kulit bayi dengan air dan sabun lalu oleskan salap/emolien.

4. Miliaria atau biang keringat

Terjadi pada daerah yang banyak berkeringat seperti dahi, dada dan punggung. Penyebab biang keringat paling banyak karena udara panas, lembab serta kurangnya kebersihan kulit.
Biang keringat atau bisa disebut milliaria ini memiliki beberapa jenis diantaranya
  1. Milliaria rubra. Biasanya gejala yang ditimbulkan ialah adanya benjolan merah yang datangnya bersamaan dengan rasa gatal yang luar biasa. Tempat berkembangnya ialah leher dan daerah punggung.
  2. Milliaria kristalina. Biang keringat ini tidak menimbulkan rasa gatal dan biasanya disebabkan oleh
  • Adanya beberapa bentuk seperti titik-titik air pada kulit dan tidak berwarna merah
  • Bintik-bintik kecil pada kulit anak namun terlihat jernih layaknya kristal dengan ukuran 1-2 mm diameternya.
Untuk bisa mengobati jenis biang keringat ini sebaiknya menempati daerah yang terasa dingin , dengan begitu keringat pun tidak akan bertambah. Jangan mengolesi kulit dengan salep karena terkadang bisa menambah luas daerah biang keringat yang dialami. Jenis pengobatan yang digunakan ialah bedak bagi bayi dan juga bisa menggunakan tepung kanji.

Solusi: Untuk mencegah dan mengobati biang keringat, perhatikan aliran udara, jaga kebersihan kulit dan pakaikan bayi dengan pakaian ringan dan dapat menyerap keringat.

5. Infeksi Bakteri

Contoh gangguan kulit karena infeksi bakteri, di antaranya bisul, koreng dan cacar monyet. Penyebabnya antara lain bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus B hemolyticus. Untuk mengobati dan mencegahnya, jaga kebersihan kulit dengan mandi dan sabun, menjaga gizi anak serta penggunaan salap antibiotik. 


Nah kalo sudah ke dokterkan repot, mending dijaga sebelum terjadi... sayangi buah hati sepenuh hati...


Terakhir 
TIPS : Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi bintik merah pada kulit bayi dan apa obat yang tepat agar bayi tidak mengalami iritasi yang lebih parah, segeralah periksakan bayi anda ke dokter.

Label: , , , , ,

2 Komentar:

Pada 30 Desember 2014 pukul 22.17 , Blogger Unknown mengatakan...

kalau mengatsi bayi yang rewel bagaimana kang ?
kunjungi..www.cibubuaybelci.blogspot.com

 
Pada 1 Januari 2015 pukul 01.56 , Blogger Yoseples mengatakan...

Aya kang irwan, kedah dipangku ku bapa na. insya allah moal rewel geura. hehe...


nuhun ah tos sumping... siap meluncur

 

Posting Komentar

Mangga... Komentarnya gan?

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda