![]() |
Sumber gambar : Google |
tapi bagi sebagian orang di kalangan jawa barat selatan seperti daerah garut masih banyak nenek-nenek yang masih suka nyeupah.
Dengan semakin canggihnya zaman, maka eksistensi dari tampolong sudah banyak yang di tinggalkan. padahal pilosofi dari tampolong tersebut sangat dalam.
Cangkrung
Tumamprak
Ciduh jeung reuhak nampi
Titis tulis bagja diri
2. Tumamprak : Selalu menerima dengan apa yang sudah digariskan dan apa yang sudah menjadi takdirnya
3. Ciduh jeng Reuhak nampi : Ludah sama Dahak pun siap dia tampung, dia selalu menerima yang baik maupun yang jelek. dia tidak pernah menolak apapun yang masuk kedalamnya.
4. Titis tulis bagja diri : Sudah tulisan dan nasib diri seperti itu. selalu pasrah dan nerima apapun yang diterima.
Pilosofi hidup yang jika kita kerjakan sungguh jadi orang yang bersabar. tapi sabar disini bukan berarti
Digebug Murungkut
Ditajong Morongkol
Dijiwir Nyengir
Sabar bukan berarti pasrah dengan segala hal, tapi sabar dalam menghadapi cobaan, cobaan berupa kenikmatan dan kesedihan...
Tampolong... oh Tampolong dulu kau selalu diludahi, tapi kini kau menjadi barang antik yang harganya selangit... naik pangkat kau sekarang tampolong...
Jika ada yang salah dari pemaparan tentang tampolong, itu semata mata kebodohan, jika ada benarnya itu semata mata dari allah...
semoga bermanfaat....
Komentar
Posting Komentar
Mangga... Komentarnya gan?